Rabu,29 Maret 2023
Kelas : VC
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Anak sholeh dan sholeha kelas VC ,bagaimana kabarnya di hari Rabu
yang ceria ini semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat Seperti biasa,pastikan ananda sudah melaksanakan sholat dhuha, tadarus, mendengarkan tausiah,setelah
itu menyimak pembeljaran Tema 8 Sub Tema 2 Pab 5 dan 6 yang ada diblog
ini,silahkan ananda beri tanggapan di kolom komentar guna melihat respon
dan keaktifan siswa
Tema 8 : Lingkungan
Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran
ke- : 5 dan 6
Muatan
Terpadu : PPKn( KD 3. 3, 4. 3),
Bahasa Indonesia (KD 3. 8, 4. 8), IPA (KD 3. 8, 4.8), SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Tujuan
Pembelajaran :
1. Setelah
membaca materi yang ada di blog guru, siswa dapat mengidentifikasi urutan
peristiwa dalam teks nonfiksi dengan benar.
2. Setelah
membaca materi yang ada di blog guru, siswa dapat menjelaskan hasil dampak
analisis siklus air terhadap kehidupan dengan benar dan percaya diri.
3. Setelah
membaca materi yang ada di blog guru, siswa dapat menjelaskan makna pola lantai
gerak tari dengan benar.
4. Setelah membaca materi yang ada di blog guru, siswa dapat memahami cara melestarikan kebudayaan dan adat istiadat di Indonesia
Bahasa
Indonesia (KD 3. 8, 4. 8)
Menjelaskan
Peristiwa Penting dalam Teks Nonfiksi
Memahami peristiwa penting dalam teks dapat
dengan cara membaca intensif. Setelah mengetahui peristiwa penting dalam teks
yang dibaca, sebaiknya peristiwa-peristiwa tersebut ditulis dalam bentuk
catatan.Catatan tersebut dapat berupa peta pikiran atau jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa dalam teks.
Menuliskan
Peristiwa Penting dalam Teks Nonfiksi
Peristiwa-peristiwa penting dalam teks
nonfiksi juga dapat disampaikan secara lisan. Secara lisan, kamu dapat
meyampaikannya dengan cara yang sama seperti cara tertulis. Perbedaannya, kamu
harus dapat menyampaikan peristiwa-peristiwa tersebut dengan bahasa yang jelas
sehingga pendengar dapat memahami informasi yang disampaikan.
PPKn (KD 3. 3, 4. 3)
Sikap dalam Upaya Melestarikan Keberagaman
Budaya di Indonesia
Cara
yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat daerah di
Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan
pakaian adat saat acara-acara tertentu.
b. Melakukan
upacara adat sesuai dengan aturannya.
c. Membeli
berbagai hasil kebudayaan daerah seperti kain, patung, dan lain-lain.
d. Mematuhi
berbagai aturan adat di suatu daerah.
Pelestarian
budaya di Indonesia memiliki tujuan untuk semakin memperkokoh jati diri
individu dan masyarakat demi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.Pelestarian budaya juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas
keamanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IPA (KD 3. 8, 4. 8)
Pengaruh Siklus Air pada Musim Kemarau (2)
Penguapan
air yang lebih banyak dibandingkan hujan yang turun mengakibatkan lingkungan
mengalami kekeringan.Kekeringan biasanya terjadi pada musim kemarau.Kekeringan
terjadi karena langkanya ketersediaan air di suatu wilayah pada waktu tertentu.Musim
kemarau yang terjadi terlalu lama mengakibatkan kekeringan pada sumber-sumber
air, seperti mata air, sungai, dan danau.
Selain
dipengaruhi oleh musim kemarau yang panjang, minimnya daerah resapan air karena
sedikitnya pohon juga menjadi penyebab kekeringan.Minimnya pohon menyebabkan
evaporasi yang terjadi semakin besar.Keberadaan pohon sangat penting karena
akar pohon membantu menggemburkan tanah sehingga tanah dapat menyerap air hujan
yang turun ke permukaan tanah dan menyimpannya sebagai air tanah.Air tanah
tersebut disimpan di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya ketika musim
kemarau tiba.
SBdP (KD 3.3, 4. 3)
Seni
Tari di Indonesia
Seni
tari yang berkembang di Indonesia begitu banyak dan beragam. Tarian daerah
menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian
biasanya menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa
penting.Berikut beberapa tarian daerah di Indonesia.
Setiap
tari daerah tersebut mempunyai pola lantai yang menjadi ciri khusus.Berikut
pola lantai Tari Seudati dari Aceh.
Bahasa
Indonesia (KD 3. 8, 4. 8)
Menjelaskan
Peristiwa Penting dalam Teks Nonfiksi
Memahami peristiwa penting dalam teks dapat
dengan cara membaca intensif. Setelah mengetahui peristiwa penting dalam teks
yang dibaca, sebaiknya peristiwa-peristiwa tersebut ditulis dalam bentuk
catatan.Catatan tersebut dapat berupa peta pikiran atau jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa dalam teks.
Menuliskan
Peristiwa Penting dalam Teks Nonfiksi
Peristiwa-peristiwa penting dalam teks
nonfiksi juga dapat disampaikan secara lisan. Secara lisan, kamu dapat
meyampaikannya dengan cara yang sama seperti cara tertulis. Perbedaannya, kamu
harus dapat menyampaikan peristiwa-peristiwa tersebut dengan bahasa yang jelas
sehingga pendengar dapat memahami informasi yang disampaikan.
PPKn (KD 3. 3, 4. 3)
Sikap dalam Upaya Melestarikan Keberagaman
Budaya di Indonesia
Cara
yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat daerah di
Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan
pakaian adat saat acara-acara tertentu.
b. Melakukan
upacara adat sesuai dengan aturannya.
c. Membeli
berbagai hasil kebudayaan daerah seperti kain, patung, dan lain-lain.
d. Mematuhi
berbagai aturan adat di suatu daerah.
Pelestarian
budaya di Indonesia memiliki tujuan untuk semakin memperkokoh jati diri
individu dan masyarakat demi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.Pelestarian budaya juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas
keamanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IPA (KD 3. 8, 4. 8)
Pengaruh Siklus Air pada Musim Kemarau (2)
Penguapan
air yang lebih banyak dibandingkan hujan yang turun mengakibatkan lingkungan
mengalami kekeringan.Kekeringan biasanya terjadi pada musim kemarau.Kekeringan
terjadi karena langkanya ketersediaan air di suatu wilayah pada waktu tertentu.Musim
kemarau yang terjadi terlalu lama mengakibatkan kekeringan pada sumber-sumber
air, seperti mata air, sungai, dan danau.
Selain
dipengaruhi oleh musim kemarau yang panjang, minimnya daerah resapan air karena
sedikitnya pohon juga menjadi penyebab kekeringan.Minimnya pohon menyebabkan
evaporasi yang terjadi semakin besar.Keberadaan pohon sangat penting karena
akar pohon membantu menggemburkan tanah sehingga tanah dapat menyerap air hujan
yang turun ke permukaan tanah dan menyimpannya sebagai air tanah.Air tanah
tersebut disimpan di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya ketika musim
kemarau tiba.
SBdP (KD 3.3, 4. 3)
Seni
Tari di Indonesia
Seni
tari yang berkembang di Indonesia begitu banyak dan beragam. Tarian daerah
menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian
biasanya menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa
penting.Berikut beberapa tarian daerah di Indonesia.
Setiap
tari daerah tersebut mempunyai pola lantai yang menjadi ciri khusus.Berikut
pola lantai Tari Seudati dari Aceh.
Penyajian
tari lebih lengkap dengan iringan.Iringan tari merupakan salah satu unsur
pertunjukan tari.Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia.Ada juga
iringan tari yang berasal dari berbagai alat musik benda yang dimainkan.
Iringan
tari yang berasal dari tubuh manusia misalnya tepukan tangan, hentakan kaki,
dan suara-suara dari mulut (siulan atau nyanyian).Iringan tari yang menggunakan
alat musik ada yang berupa alat musik tradisional dan ada juga yang berupa alat
musik modern.
Pola
Lantai Karya Tari
Dengan adanya berbagai macam bentuk tarian, bentuk pola lantainya
pun berbeda-beda. Bentuk pola lantai tarian yang satu berbeda dengan tarian
yang lain. Selain bentuknya yang berbeda, terdapat pola lantai yang mempunyai maksud
dan ada juga yang tidak memiliki makna.Pola lantai yang mempunyai maksud lebih
banyak ada dalam tari-tarian klasik yang terdapat di keratin Surakarta dan
Yogyakarta.Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam
tari kreasi baru dan tari rakyat juga mempunyai maksud.Perhatikan bentuk pola
lantai dalam dua tarian yang berbeda berikut.
Kedua
karya tari pada gambar tersebut merupakan tarian yang berasal dari Daerah
Istimewa Yogyakarta.Tari Jaran Kepang berdasarkan bentuk koreografi termasuk
dalam jenis tari rakyat, sedangkan Tari Bedhaya termasuk dalam jenis tari
klasik.Bentuk pola lantai Tari Jaran Kepang lebih sederhana dibandingkan bentuk
pola lantai Tari Bedhaya.
Pola
lantai yang berbentuk garis horizontal pada Tari Jaran Kepang tidakmempunyai
maksud apa pun. Sebaliknya, pola lantai yang terdapat pada Tari Bedhaya
mempunyai maksud. Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan
nama rakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksudmenggambarkan
lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan
perilaku.
Penyajian
tari lebih lengkap dengan iringan.Iringan tari merupakan salah satu unsur
pertunjukan tari.Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia.Ada juga
iringan tari yang berasal dari berbagai alat musik benda yang dimainkan.
Iringan
tari yang berasal dari tubuh manusia misalnya tepukan tangan, hentakan kaki,
dan suara-suara dari mulut (siulan atau nyanyian).Iringan tari yang menggunakan
alat musik ada yang berupa alat musik tradisional dan ada juga yang berupa alat
musik modern.
Pola
Lantai Karya Tari
Dengan adanya berbagai macam bentuk tarian, bentuk pola lantainya
pun berbeda-beda. Bentuk pola lantai tarian yang satu berbeda dengan tarian
yang lain. Selain bentuknya yang berbeda, terdapat pola lantai yang mempunyai maksud
dan ada juga yang tidak memiliki makna.Pola lantai yang mempunyai maksud lebih
banyak ada dalam tari-tarian klasik yang terdapat di keratin Surakarta dan
Yogyakarta.Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam
tari kreasi baru dan tari rakyat juga mempunyai maksud.Perhatikan bentuk pola
lantai dalam dua tarian yang berbeda berikut.
Kedua
karya tari pada gambar tersebut merupakan tarian yang berasal dari Daerah
Istimewa Yogyakarta.Tari Jaran Kepang berdasarkan bentuk koreografi termasuk
dalam jenis tari rakyat, sedangkan Tari Bedhaya termasuk dalam jenis tari
klasik.Bentuk pola lantai Tari Jaran Kepang lebih sederhana dibandingkan bentuk
pola lantai Tari Bedhaya.
Pola
lantai yang berbentuk garis horizontal pada Tari Jaran Kepang tidakmempunyai
maksud apa pun. Sebaliknya, pola lantai yang terdapat pada Tari Bedhaya
mempunyai maksud. Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan
namarakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksud
menggambarkan
lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan
perilaku.
Penyajian
tari lebih lengkap dengan iringan.Iringan tari merupakan salah satu unsur
pertunjukan tari.Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia.Ada juga
iringan tari yang berasal dari berbagai alat musik benda yang dimainkan.
Iringan
tari yang berasal dari tubuh manusia misalnya tepukan tangan, hentakan kaki,
dan suara-suara dari mulut (siulan atau nyanyian).Iringan tari yang menggunakan
alat musik ada yang berupa alat musik tradisional dan ada juga yang berupa alat
musik modern.
Pola
Lantai Karya Tari
Dengan adanya berbagai macam bentuk tarian, bentuk pola lantainya
pun berbeda-beda. Bentuk pola lantai tarian yang satu berbeda dengan tarian
yang lain. Selain bentuknya yang berbeda, terdapat pola lantai yang mempunyai maksud
dan ada juga yang tidak memiliki makna.Pola lantai yang mempunyai maksud lebih
banyak ada dalam tari-tarian klasik yang terdapat di keratin Surakarta dan
Yogyakarta.Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam
tari kreasi baru dan tari rakyat juga mempunyai maksud.Perhatikan bentuk pola
lantai dalam dua tarian yang berbeda berikut.
Kedua
karya tari pada gambar tersebut merupakan tarian yang berasal dari Daerah
Istimewa Yogyakarta.Tari Jaran Kepang berdasarkan bentuk koreografi termasuk
dalam jenis tari rakyat, sedangkan Tari Bedhaya termasuk dalam jenis tari
klasik.Bentuk pola lantai Tari Jaran Kepang lebih sederhana dibandingkan bentuk
pola lantai Tari Bedhaya.
Pola
lantai yang berbentuk garis horizontal pada Tari Jaran Kepang tidak mempunyai
maksud apa pun. Sebaliknya, pola lantai yang terdapat pada Tari Bedhaya
mempunyai maksud. Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan
nama rakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksud
menggambarkan
lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan
perilaku.
TUGAS
LATIHAN SOAL
1. Jelaskan makna pola lantai gerak tari daerah Tari Jaran Kepang dan Tari Bedhaya!
2. Jelasakan cara melestarikan kebudayaan dan adat istiadat di Indonesia !
SELAMAT BELAJAR