Monday, September 30, 2019

Pembagian pecahan

Rumus Pembagian Pecahan Campuran, Biasa, Desimal + Contoh Soal Rumusrumus.com kali ini akan membahas pengertian tentang pembagian bilangan pecahan biasa, pembagian bilangan campuran dan pembagian bilangan desimal serta contoh soal agar mudah di pahami. Untuk rumus pembagian pecahan sebenarnya cukuplah sederhana tapi mungkin karena kita belum mengetahui trik nya maka terlihat seperti sulit. Berikut akan dijabarkan materi pembagian bilangan pecahan mulai dari pengertian pecahan, rumus pembagian pecahan biasa, campuran, dan desimal serta contoh soal pembagian pecahan dan pembasannya. Pengertian Pecahan Pecahan ialah bilangan yang bisa dibentuk a/b, dimana b≠0. Dimana dalam hal ini (a) biasa disebut juga sebagai pembilang dan b disebut sebagai penyebut. Ketika membagikan pecahan terdapat ketentuan yang berbeda dari bilangan bulat, dalam pembagian pecahan menggunakan operasi perkalian pecahan. pembagian pecahaan Rumus Pembagian Pecahan Terdapat 3 jenis bilangan pembagian yang akan dibahas yaitu pembagian pecahan biasa, campuran, dan desimal. Untuk lebih jelas silahkan simak penjelasan dibawah ini : 1. Pembagian Pecahan Biasa Membagi pecahan biasa dengan pecahan biasa cukup hanya dengan langkah seperti uraian rumus perkalian pecahan. Pembagi di balik kemudian berlaku operasi kali. Pertama kalinya baliklah pecahan pembagi, saat pecahan pembagi sudah dibalik maka operasi bagi berubah menjadi operasi kali Contoh : Carilah hasil pembagian pecahan 2/7: 4/5 = Jawaban : 2/7 : 4/5 = 2/7 x 5/4 = 10/28 = 5/14 Penjelasan : Sama seperti contoh yang sebelumnya pembagi ialah 4/5 di balik jadi 5/4. Lalu berlaku operasi perkalian, pembilang kali dengan pembilang 2 x5, penyebut dikali dengan penyebut 7 x 4 maka di dapatlah 10/28 Karena masih bisa di sederhanakan maka bagi pembilang dan penyebut dengan bilangan sama yaitu di bagi 2 sehingga di dapat 5/14 2. Pembagian Pecahan Campuran Pecahan campuran ialah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan misalnya : 5 2/3 Kunci dari pembagian pecahan campuran ialah pecahan campuran diubah terlebih dahulu menjadi pecahan biasa. Contoh : Tentukan hasil pembagian dari pecahan ini: Jawaban : Langkah pertama ialah mengubah pecahan campuran hingga jadi pecahan biasa yaitu dengan cara mengalikan penyebut dengan bilangan bulat kemudian di tambah pembilang, hasilnya di letakkan sebagai pembilang dan penyebutnya tetap. Kita sudah dapatkan pecahan 13/2 dan 10/3. hingga 13/2 : 10/3 Langkah berikutnya sama dengan pengoperasian pembagian pecahan biasa. 13/2 x 3/10 = (13×3)/(2×10) = 39/20 3. Pembagian Pecahan Desimal Pembagian pecahan desimal ialah pecahan dengan peyebut, 10, 100, 1000, 10000 dan begitupun seterusnya. Penyebut di idetifikasi melalui jumlah angka di belakang koma, 1 bilangan di belakang koma jadi penyebutnya 10, andai terdapat 2 bilangan di belakang koma jadi penyebutnya 100, andai 3 maka penyebutnya 1000 dan seterusnya. Contoh 1 : Selesaikan pembagian decimal berikut ini 0,66 : 0,02 = … ? Jawaban : Langkah yang pertama ialah mengubah decimal ke bentuk pecahan biasa 0,66 = 66 / 100 = 33/50 0,02 = 2 / 100 = 1/50 Jika sudah mendapatkan pecahan biasa yaitu 33/50 dan 1/50 dikarenakan kedua decimal itu mengandung 2 angka di belakang koma jadi penyebutnya 100. Kemudian operasikan seperti pembagian pecahan biasa. = 33 / 50 : 1/50 = 33 / 50 x 50/1 = 33 Contoh 2 Selesaikan pembagian bilangan desimal berikut ini 2,4 : 0,2 = … Jawaban : Ubah dahulu desimal jadi pecahan, di dapat lah pecahan campuran, selanjutnya lakukan seperti langkah pada pembagian pecahan campuran yaitu ubah pecahan campuran jadi pecahan bisa dengan mengalikan penyebut dengan bilangan bulatnya lalu dijumlahkan dengan pembilang. (10 x 2)+4 =24, sehingga di dapat 24/10. Demikian penjelasan tentang pembagian pecahan biasa, pecahan bulat dan desimal serta contoh soalnya yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat..

Friday, September 27, 2019

Muatan SBdP Tema 3

MATERI SENI BATIK

Batik


Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknikteknologi, serta pengembanganmotif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober2009.[1]

Etimologi

Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.

Sejarah teknik batik

Tekstil batik dari Niya (Cekungan Tarim), Tiongkok
Detail ukiran kain yang dikenakan Prajnaparamita, arca yang berasal dari Jawa Timur abad ke-13. Ukiran pola lingkaran dipenuhi kembang dan G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsingsudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar keIndia agar mendapatkan 140 lembar kain serasahdengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga 
Budaya batikPahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesiTradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta danSurakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.

 Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan olehTionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Cara pembuatan

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain sepertisuterapoliesterrayon dan bahan sintetis lainnya. Motifbatik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Jenis batik

Pembuatan batik cap

Menurut teknik

  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  • Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Menurut asal pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
  • Batik Tiga Negeri
  • Batik Jawa Hokokai 1942-1945
  • Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa
  • Batik Buketan
  • Batik Lasem

Motif Batik berdasarkan daerah asal

Iklan
REPORT THIS AD

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
 
 
 
:)

Thursday, September 26, 2019

Materi tema 3 sub tema 3

Muatan Bahasa Indonesia  

About Me

My photo
Biodata guru Nama : Rio Katmasanti,SPd.SD Pendidikan :S1 Unit Kerja : SD AL-Azhar 2 Bandar Lampung Guru Kelas : VA Jenis Kelamin : Perempuan Medsos : Instagram(riokatmasanti) Youtube (riokatmasanti)

PEMBAHASAN SOAL TEMA 8 SUB TEMA 2

 Jum'at,26 April 2024 Kelas : VC بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه   Anak sholeh ...

follower

Search This Blog

ALAT PEMOMPA DARAH MANUSIA (JANTUNG

ALAT PEMOMPA DARAH MANUSIA (JANTUNG

MACAM - MACAM BANGUN DATAR

MACAM - MACAM BANGUN DATAR

Pages - Menu

 

Rio Katmasanti Template by Ipietoon Cute Blog Design