Jum'at,24 Februari 2023
Kelas :VC
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Anak sholeh dan sholeha kelas VC,bagaimana kabarnya di Hari Jumat yang Barokah ini semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat dalam menjalankan Kemarin kita sudah belajar materi Jaring -jaring bangun Ruang sekarang kita melanjutkan materiPengumpula Data Sebelum belajar,silahkan simak tauziah dan sholat dhuha terlebih dahulu
Materi : Pengumpulan Data
Tujuan Pembelajaran :
-Setelah mengikuti proses pembelajaran daring lewat blog guru peserta didik dapat . Menentukan data terendah dari tabel data. Menentukan data tertinggi dari tabel data
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA
*Data merupakan keterangan yang nyata dapat diakui kebenarannya. Data sendiri sebenarnya bukanlah hasil final. Data juga membutuhkan pengolahan. Sehingga nantinya menjadi informasi yang valid. Bagi pemangku kebijakan, data merupakan alat untuk menentukan langkah berikutnya.
Contoh, seorang guru menggunakan data nilai, data kehadiran siswa, data sikap siswa untuk menentukan metode dan program pembelajaran. Begitu juga pemerintah yang membutuhkan data rakyatnya dalam menentukan kebijakan berikutnya.
Pengumpulan data adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Ada beberapa cara dalam proses pengumpulan data, seperti tes, pengamatan, angket, bertanya langsung, dan sebagainya.
Setelah melakukan pengumpulan data, peserta didik juga diharapkan memahami dan mengetahui data yang dikumpulkan. Seperti mengumpukan data ukuran sepatu siswa kelas 5. Setelah itu, siswa juga harus tahu, berapa saja ukuran sepatu siswa kelas 5.
*Materi Penyajian Data kelas 5
Menyajikan data merupakan proses selanjutnya setelah mengumpulkan data. Ada beberapa macam metode penyajian data. Berikut macam-macam penyajian data beserta contohnya:
1. Penyajian Data Dalam bentuk Daftar
Dalam menyajikan data dalam bentuk daftar, langkah yang pertama dilakukan adalah mengurutkan data kemudian mengumpukan data sesuai dengan kelompoknya. Langkah selanutnya membentuk daftar sesuai dengan data yang dibutuhkan. Contoh:
Berikut data pekerjaan 10 orang tua siswa kelas 5: petani, pedagang, petani, guru, pedagang, petani, petani, polisi, pedagang, pedagang. Sajikanlah data tersebut dalam bentuk daftar!
Daftar pekerjaan 10 orang tua siswa kelas 5
Petani = 4 orang
Pedagang = 4 orang
Guru = 1 orang
Polisi = 1 orang
Itulah contoh metode penyajian data dengan bentuk daftar. Dari daftar data tersebut, akan lebih mudah dipahami dan dimengerti orang yang membaca data tersebut.
2. Penyajian Data Dalam bentuk Tabel
Penyajian data dalam bentuk table merupakan kelanjutan data dalam bentuk daftar. Setelah data di daftar maka bisa diberi garis untuk menampilkan data dalam bentuk table. Untuk lebih mudahnya memahami bisa langung di simak contoh soal di bawah ini:
Hasil ulangan Materi Penyajian Data Kelas V SDN nusantara 1 diperoleh nilai sebagai berikut:
95, 85, 65, 75, 75, 85, 75, 95, 70, 80, 75, 95, 75, 95, 70, 80, 75, 95, 75, 80, 75, 70, 75, 75, 90, 95, 80, 90, 65, 70, 75, 90, 85, 70, 85, 70.
Buatlah tabel frekuensi data tersebut!
Jawab:
3. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Gambar (Piktogram)
Piktogram merupakan penyajian data yang angka tertentu diganti dengan gambar. Untuk lebih mudahnya bisa disimak contoh soal dan penyelesaiannya di bawah ini:
Dayu berkunjung ke perpusatakaan. Mereka belajar bersama di perpustakaan. Perpustakaan sekolah Dayu menyediakan fasilitas meja dan kursi untuk belajar dan setiap siswa diberi kesempatan untuk meminjam buku di perpustakaan. Berikut data peminjam buku di perpustakaan.
Hari Senin sebanyak 25 siswa.
Hari Selasa sebanyak 20 siswa.
Hari Rabu sebanyak 30 siswa.
Hari Kamis sebanyak 15 siswa.
Hari Jum’at sebanyak 10 siswa.
Hari Sabtu sebanyak 45 siswa.
Ubahlah data tersebut dalam bentuk Diagram Gambar!
Dalam membuat diagram gambar, langkah pertama yang disiapkan adalah menentukan jumlah data setiap gambar. Seperti gambar di bawah ini.
4. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Batang
Diaram batang merupakan bentuk penyajian data yang paling sering dijumpai. Biasanya sekolah, perkantoran, dan beberapa instansi menggunakan diagram batang sebagai slaah satu bentuk penyajian data.
Dalam menentukan diagram batang, yang harus dilakukan dalah mengelompokkan data atau mengurutkan, atau membuat data dalam bentuk daftar. Kemudian buatlah diagram sumbu X dan Y. Untuk X berisi data yang disajikan, sedangkan sumbu Y berisi banyak dari data yang disajikan.
Contoh Soal dan penyelesaian:
Siti mencatat profesi semua orang tua siswa kelas V SD Nusantara 01. Siti menanya satu per satu profesi orang tua siswa kelas V dan diperoleh data sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 8 orang, Petani sebanyak 12 orang, Wiraswasta sebanyak 2 orang, TNI sebanyak 5 orang, Guru sebanyak 3 orang. Ubahlah data tersebut dalam diagram batang!
Penyelesaian:
5. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Garis
Pada dasarnya diagram garis tidak jauh beda dengan diagram batang. Karena sama sama menggunakan diagram cartesius atau diagram sumbu x dan y.
Namun yang membedakan antara diagram garis dan batang adalah frekuensi datanya. Jika diagram batang berupa batang, sedangkan diagram garus berupa titik titik setiap data yang kemudian ditarik menjadi sebuah garis. Untuk lebih mudahnya bisa langsung disimak contoh soal di bawah ini.
Tinggi badan Meli juga dicatat secara berkala Pengukuran berat badan juga untuk memant perkembangan anak. Meli memiliki catatan tinggi badannya selama 5 tahun, yaitu mulai umur 7 tahun hingga umur 11 tahun.
Berdasarkan hasil catatan yang dilakukan secara berkala, diperolehh:
Penyelesaian
TUGAS
Kerjakan soal di bawah ini dengan baikdan benar
0 comments:
Post a Comment