Rabu,8 Februari 2023
Kelas : VC
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Anak sholeh dan sholeha kelas VC,bagaimana kabarnya di hari Rabu yang ceria ini ini semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat . Hari ini kita akan melanjutkan materi melanjutkan materi Tema 7 Sub Tema 2.Seperti biasa, pastikan ananda sudah melaksanakan sholat dhuha, tadarus, mendengarkan tausiah,setelah itu silahkan ananda menbaca dan menyimak materi serta latihan soal di bawah ini
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran
ke- : 1 dan 2
Muatan Terpadu : IPA , Bahasa Indonesia , IPS , SBdP
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Peserta didik dapat mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting seputar pembacaan
teks Proklamasi Kemederkaan dengan penuh tanggung jawab.
2.
Peserta didik dapat memahami kalor
dapat mengubah suhu dan wujud benda
dengan penuh percaya diri.
3.
Peserta didik mampu mempraktikkan
gerak tari dengan pola lantai yang benar.
IPS
(KD 3. 4, 4. 4)
Peristiwa-peristiwa
Penting Seputar Proklamasi Kemerdekaan
1.
Pembentukan BPUPKI
·
Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak.
Jepang menegaskan kembali janjinya untuk memberikan kemerdekaan kepada Bangsa
Indonesia
·
Letnan jenderal Kumakichi Harada membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 1 Maret 1945.
·
BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat dan bertugas menyelidiki
berbagai kebutuhan untuk membentuk sebuah Negara yang merdeka.
·
BPUPKI mengadakan sidang resmi dari tanggal 28 Mei 1945 sampai 1 Juni
1945. Sidang ini menghasilkan rumusan dasar Negara, yaitu Pancasila.
2.
Pembentukan PPKI
·
BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan digantikan oleh PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu JunbiLinkai, yang diketuai oleh Soekarno.
·
PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar Negara pada tanggal 18 Agustus
1945.
3.
Peristiwa Rengasdengklok
·
Pengeboman kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9
Agustus 1945 menyebabkan Jepang mengalami kekalahan dan pemerintahan Jepang di
Indonesia mengalami kekosongan.
·
Golongan muda mendesak untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
·
Golongan tua menolak dengan alasan proklamasi harus dipersiapkam dengan
matang.
· Golongan muda yang tidak setuju dengan golongan tua kemudian menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Hal tersebut bertujuan agar Soekarno dan Hatta focus dan tidak terpengaruh pemikiran lain untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Peristiwa
Pembacaan Teks Proklamasi
Proklamasi menjadi peristiwa paling bersejarah
bagi bangsa Indonesia. Proklamasi menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa
Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi menjadikan
bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan. Proklamasi juga menjadi awal bagi
bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.
Pada akhir bulan Juli 1945, Jepang
menyetujui pemberian kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September
1945. Namun, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan Sekutu di
kota Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu mendorong diubahnya tanggal pemberian
kemerdekaan Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.
Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945,
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya, terjadi kekosongan
kekuasaan di Indonesia. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.
Acara yang disusun dalam upacara di kediaman Ir.
Soekarno itu, antara lain sebagai berikut.
a. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
b. Pengibaran bendera Merah Putih.
c. Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Dengan suaranya yang
mantap, Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang telah diketik oleh Sayuti Melik. Berikut teks
Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.
Sesaat setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, dilanjutkan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki (nampan) yang telah disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief Hendraningrat. Kemudian, Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu Indonesia Raya. Seusai pengibaran bendera Merah Putih, acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada
Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka.
Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua,
maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda
dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah
“Peristiwa Rengas dengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung
Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa
pemuda ke Rengas dengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak
golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui perdebatan dan ditengahi
Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno,
akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada
pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing,
lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka
akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1.
Penyebaran Berita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945
·
Para pemuda menyebarkan berita
Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan
pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
·
Wartawan Kantor Berita Domei
(sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi
dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut
kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
·
Berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di
Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
·
Pihak pemerintah Republik
Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2
September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di
wilayahnya.
2.
Sambutan Rakyat di Berbagai
Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa penting yang
menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
·
Rapat Raksasa di Lapangan lkada
(Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut
kemerdekaan.
· Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.
Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)
Mengelompokkan
Informasi Teks Narasi Sejarah Menggunakan Peta Pikiran
Peta pikiran merupakan suatu cara mencatat dan memetakan ide atau gagasan yang kita dapatkan setelah membaca atau mendengarkan suatu teks secara kreatif dan efektif.
Cara
mengelompokkan informasi teks menggunakan peta pikiran dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
ü Menggunakan
kata tanya.
ü Memahami
terlebih dahulu isi teks narasi sejarah secara keseluruhan.
ü Mencatat
informasi penting dari teks dan mengelompokkan berdasarkan kata tanya apa, di mana, kenapa siapa, mengapa, dan
bagaimana.
ü Selanjutnya
informasi-informasi tersebut disajikan ke dalam bagan peta pikiran.
IPA (KD 3. 7, 4. 7)
Kalor Mengubah Suhu
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil. Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah.
Contoh bahwa kalor dapat mengubah suhu benda yaitu air panas
memiliki suhu tinggi, air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air
dicampur, campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat
karena menerima panas yang bersuhu tinggi.
Energi
panas dapat mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda. Peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena
kalor atau panas. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi
benda cair karena adanya pemanasan. Contoh lain peristiwa mencair sebagai
bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut :
1. Mentega dipanaskan.
2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
3. Lilin dipanaskan.
Perubahan Wujud Benda yang Dapat kembali
Wujud suatu benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Misalnya, air yang membeku menjadi es atau es krim yang mencair saat didiamkan di ruang terbuka. Namun, benda yang telah berubah wujud tersebut dapat kembali ke wujud asalnya dengan beberapa perlakuan. Misalnya air yang telah berubah menjadi es dapat kembali berubah menjadi air jika didiamkan atau dipanaskan.
Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh kalor atau panas. Contoh perubahan wujud benda adalah proses mencair, menguap, dan menyublim. Ketiga proses tersebut terjadi karena benda-benda yang berubah menyerap kalor dari lingkungan sekitar (dipanaskan atau didiamkan). Sementara itu proses membeku, mengkristal, dan mengembun terjadi karena benda-benda yang berubah melepaskan kalor ke lingkungan sekitar (didinginkan) sehingga dapat berubah wujud.
SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Gerak Tari dengan Pola
Lantai
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah
dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika
ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan
suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik
atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai
saat penari memperagakan gerak tari. Pola lantai adalah garis-garis di lantai
yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat
melakukan gerak tari. Para penari menggunakan pola lantai agar tarian terlihat
lebih menarik.
Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yaitu bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar
Tugas Tematik: Baca dan simak baik baik materi di atas dan pada saat PTM akan ibu beri pertanyann secara lisan
0 comments:
Post a Comment