Senin,4 November 2024
Kelas : VC
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Anak sholeh dan sholeha kelas VC,bagaimana kabarnya di hari Senin yang ceria ini semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat dalam menjalankan kegiatan pada hari ini. Alhamdullilah kemarin pada pembelajaran materi pengueangan pecahan peserta didik bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,dan bagi peserta didik yang belum faham akan di bimbing kembali ,sekarang kita akan melanjutkan Pelajaran Matematika materi Mengubah pecahan biasa kebentuk sebaliknyal pecahan serta Pelajaran Bahasa Indonesia.
Sebelum belajar kita akan melaksanakan kegiatan. menyimak tauziah,sholat dhuha dan tadarus
Apa itu Pecahan?
Tujuan Pembelajaran : Peserta dididk dapat memecahkan masaahl sehari -
hari yang berhubungan dengan pecahan
Media Pembelajaran : PPT
Pecahan adalah bagian dari suatu keseluruhan. Secara umum, pecahan ditulis dalam bentuk a/b, di mana:
- a: Pembilang (menunjukkan bagian yang diambil)
- b: Penyebut (menunjukkan jumlah bagian yang sama besar)
Jenis-jenis Pecahan
- Pecahan Biasa:
- Sejati: Pembilang < Penyebut (contoh: 1/2, 3/4)
- Tidak Sejati: Pembilang ≥ Penyebut (contoh: 5/3, 7/4)
- Pecahan Campuran: Terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa (contoh: 2 1/3)
- Pecahan Desimal: Pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan 10 (contoh: 0,5, 1,25)
Mengubah Bentuk Pecahan
Terdapat beberapa cara untuk mengubah bentuk pecahan, antara lain:
- Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Desimal:
- Bagi pembilang dengan penyebut.
- Contoh: 3/4 = 3 ÷ 4 = 0,75
- Mengubah Pecahan Desimal Menjadi Pecahan Biasa:
- Tuliskan angka di belakang koma sebagai pembilang.
- Penyebutnya adalah 10 pangkat banyaknya angka di belakang koma.
- Sederhanakan pecahan jika memungkinkan.
- Contoh: 0,25 = 25/100 = 1/4
- Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa:
- Kalikan bilangan bulat dengan penyebut pecahan biasa.
- Jumlahkan hasil perkalian dengan pembilang pecahan biasa.
- Hasilnya menjadi pembilang pecahan biasa baru, sedangkan penyebutnya tetap.
- Contoh: 2 1/3 = (2 × 3 + 1) / 3 = 7/3
- Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran:
- Bagi pembilang dengan penyebut.
- Hasil bagi menjadi bilangan bulat.
- Sisa pembagian menjadi pembilang pecahan biasa.
- Penyebut pecahan biasa tetap sama.
- Contoh: 7/3 = 2 sisa 1 = 2 1/3
Operasi Hitung pada Pecahan
- Penjumlahan dan Pengurangan:
- Samakan penyebut terlebih dahulu (cari KPK).
- Jumlahkan atau kurangkan pembilang.
- Penyebut tetap sama.
- Perkalian:
- Kalikan pembilang dengan pembilang.
- Kalikan penyebut dengan penyebut.
- Pembagian:
- Balikkan pecahan kedua (pembagi).
- Kalikan seperti biasa.
Contoh Soal:
- Ubahlah 3/5 menjadi pecahan desimal!
- Ubahlah 0,75 menjadi pecahan biasa!
- Ubahlah 1 2/5 menjadi pecahan biasa!
- Hitunglah 1/2 + 3/4!
Tips Belajar:
- Latihan soal: Semakin banyak berlatih, semakin mahir.
- Memahami konsep: Jangan hanya menghafal rumus, pahami konsepnya.
- Gunakan visualisasi: Gambar dapat membantu memahami konsep pecahan.
- Cari sumber belajar yang beragam: Buku, video, atau aplikasi pembelajaran.
Tujuan pembelajaran : Peserta didik dapat memahami ciri-ciri surat resmi dan surat tidak resmi
Ciri-ciri surat resmi meliputi:
1. Bahasa Formal: Menggunakan bahasa yang baku dan sopan.
2. Struktur yang Jelas: Memiliki bagian-bagian yang teratur, seperti alamat, tanggal, salam pembuka, isi, dan penutup.
3. Tujuan yang Spesifik: Digunakan untuk menyampaikan informasi, permohonan, pengumuman, atau pernyataan resmi.
4. Format Standar: Mematuhi tata cara dan format yang berlaku untuk surat resmi.
Contoh penggunaan surat resmi termasuk permohonan izin, pengaduan, undangan, dan pemberitahuan.
Berikut adalah bagian-bagian surat resmi beserta penjelasannya:1. Kepala Surat (Letterhead): Jika ada, berisi nama dan alamat pengirim, serta logo perusahaan atau instansi.2. Tanggal: Tanggal penulisan surat, biasanya ditulis di sebelah kanan atas.3. Alamat Penerima: Nama dan alamat lengkap penerima surat.4. Salam Pembuka: Salam yang digunakan untuk membuka surat, seperti "Kepada Yth." diikuti nama dan jabatan penerima.5. Isi Surat: Bagian utama yang menjelaskan tujuan dan informasi yang ingin disampaikan.6. Penutup: Bagian yang mengakhiri isi surat, seringkali mencakup harapan atau permohonan.7. Salam Penutup: Ucapan penutup seperti "Hormat kami," atau "Salam," diikuti dengan nama pengirim.8. Tanda Tangan: Tanda tangan pengirim, biasanya di atas nama pengirim yang ditulis.9. Nama dan Jabatan Pengirim: Nama lengkap dan jabatan pengirim jika surat resmi.10. Lampiran (jika ada): Daftar dokumen yang dilampirkan bersama surat.11. Cc (Carbon Copy): Menunjukkan penerima lain yang juga mendapat salinan surat.Dengan memahami bagian-bagian ini, penulisan surat resmi akan lebih terstruktur dan jelas.
Latihan Soal Surat Pribadi
1. Surat
pribadi biasanya ditujukan kepada:
a. Instansi pemerintah
b. Teman atau keluarga
c. Perusahaan
d. Organisasi
2. Dalam
surat pribadi, salam penutup yang biasa digunakan adalah
3. Tulis
surat pribadi kepada sahabatmu yang sedang merayakan ulang tahun, ungkapkan
harapan dan doa terbaikmu untuknya
SELAMAT BELAJAR
Refleksi/Kesimpulan : Alhamdulillah pada Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagian peserta didik memahami materi ciri - ciri surat resmi dan surat tidak resmi,berikut dokumentasi kegiatannya
memahami bagian-bagian ini, penulisan surat resmi akan lebih terstruktur dan jelas.
Latihan Soal Surat Pribadi
1. Surat pribadi biasanya ditujukan kepada:
a. Instansi pemerintah
b. Teman atau keluarga
c. Perusahaan
d. Organisasi
2. Dalam surat pribadi, salam penutup yang biasa digunakan adalah
3. Tulis surat pribadi kepada sahabatmu yang sedang merayakan ulang tahun, ungkapkan harapan dan doa terbaikmu untuknya
SELAMAT BELAJAR
Refleksi/Kesimpulan : Alhamdulillah pada Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagian peserta didik memahami materi ciri - ciri surat resmi dan surat tidak resmi,berikut dokumentasi kegiatannya
2 comments:
Terima kasih bu atas pembelajarannya
Terimakasih ibu Santi 🙏🏻
Post a Comment