Sunday, August 24, 2025

MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA

Senin,25 Agustus 2025

Kelas : VA

Bismillah, Kaligrafi, Arab, Desain

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Anak sholeh dan sholeha kelas VA,bagaimana kabarnya di hari Senin yang ceria ini, semoga kita semua kita semua  dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat aamiin.Alhamdulillah Hari ini kita kembali bertemu lagi,Hari ini kita akan belajar Matematika Dan Bahasa Indonesia 

Seperti biasa sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, terlebih dulu kita akan melaksanakan kegiatan  menyimak tauziah,sholat dhuha dan tadarus

 

Yuk kita mulai belajar !

Tujuan pembelajaran :    Murid dapat menentukan kelipatan dan faktor suatu bilangan serta membedakan antara KPK dan FPB.

Metode pembelajaran :    PBL(Problem based Learning)

Media Pembelajaran :      LCD                    

 

🌼 MATEMATIKA🌼

📚 Rangkuman Materi: Kelipatan dan Faktor

1. Kelipatan

Kelipatan adalah hasil perkalian suatu bilangan dengan bilangan bulat positif.

Contoh:

  • Kelipatan dari 4:
    4, 8, 12, 16, 20, 24, ...

  • Kelipatan dari 6:
    6, 12, 18, 24, 30, ...

Jenis Kelipatan

  • Kelipatan Persekutuan: Kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih.
    Contoh:
    Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6:
    12, 24, 36, ...

  • Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK): Kelipatan persekutuan yang paling kecil.
    Contoh:
    KPK dari 4 dan 6 adalah 12


2. Faktor

Faktor adalah bilangan yang bisa membagi habis suatu bilangan.

Contoh:

  • Faktor dari 12:
    1, 2, 3, 4, 6, 12

  • Faktor dari 18:
    1, 2, 3, 6, 9, 18

Jenis Faktor

  • Faktor Persekutuan: Faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.
    Contoh:
    Faktor persekutuan dari 12 dan 18:
    1, 2, 3, 6

  • Faktor Persekutuan Terbesar (FPB): Faktor persekutuan yang paling besar.
    Contoh:
    FPB dari 12 dan 18 adalah 6


3. Bilangan Prima

Bilangan yang hanya memiliki 2 faktor, yaitu 1 dan dirinya sendiri.

Contoh:
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, ...


4. Cara Menentukan KPK dan FPB

  • KPK: Gunakan kelipatan atau faktorisasi prima

  • FPB: Gunakan faktor-faktor atau faktorisasi prima


✨ Tips Menghafal:

  • Bilangan genap = habis dibagi 2

  • Semua bilangan adalah kelipatan dirinya sendiri

  • KPK digunakan untuk mencari waktu bersama yang paling cepat (misalnya: lampu menyala bersamaan)

  • FPB digunakan untuk membagi sesuatu menjadi bagian yang sama besar (misalnya: membagi kue)

 

Tujuan pembelajaran :    Murid dapat menentukan kelipatan dan faktor suatu bilangan serta membedakan antara KPK dan FPB.

Metode pembelajaran :    PBL(Problem based Learning)

Media Pembelajaran :      LCD                    

 

🌼 MATEMATIKA🌼

📚 Rangkuman Materi: Kelipatan dan Faktor

1. Kelipatan

Kelipatan adalah hasil perkalian suatu bilangan dengan bilangan bulat positif.

Contoh:

  • Kelipatan dari 4:
    4, 8, 12, 16, 20, 24, ...

  • Kelipatan dari 6:
    6, 12, 18, 24, 30, ...

Jenis Kelipatan

  • Kelipatan Persekutuan: Kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih.
    Contoh:
    Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6:
    12, 24, 36, ...

  • Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK): Kelipatan persekutuan yang paling kecil.
    Contoh:
    KPK dari 4 dan 6 adalah 12


2. Faktor

Faktor adalah bilangan yang bisa membagi habis suatu bilangan.

Contoh:

  • Faktor dari 12:
    1, 2, 3, 4, 6, 12

  • Faktor dari 18:
    1, 2, 3, 6, 9, 18

Jenis Faktor

  • Faktor Persekutuan: Faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.
    Contoh:
    Faktor persekutuan dari 12 dan 18:
    1, 2, 3, 6

  • Faktor Persekutuan Terbesar (FPB): Faktor persekutuan yang paling besar.
    Contoh:
    FPB dari 12 dan 18 adalah 6

    3.BILANGAN PRIMA 

Bilangan yang hanya memiliki 2 faktor, yaitu 1 dan dirinya sendiri.

Contoh:
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, ...

4.Cara Menentukan KPK DAN FPB 

  • KPK: Gunakan kelipatan atau faktorisasi prima

  • FPB: Gunakan faktor-faktor atau faktorisasi prima

🌹Tips Menghafal
  • Bilangan genap = habis dibagi 2

  • Semua bilangan adalah kelipatan dirinya sendiri

  • KPK digunakan untuk mencari waktu bersama yang paling cepat (misalnya: lampu menyala bersamaan)

  • FPB digunakan untuk membagi sesuatu menjadi bagian yang sama besar (misalnya: membagi kue)

👉 LATIHAN SOAL

1.Bilangan kelipatan 8 tetapi dapat dibagi 4 dan 6  adalah ....
a. 16
b. 18
c. 24
d. 30

2. Bilangan kelipatan persekutuan dari 3 dan 8 yang kurang dari 50 adalah ....
a. 24 dan 48
b. 24 dan 32
c. 36 dan 48
d. 32 dan 48

3. Faktor dari bilangan 12 adalah ….
a. 1, 2, 3, 4, 6, 12
b. 1, 2, 3, 5, 6, 12
c. 1, 3, 4, 6, 8, 12
d. 1, 2, 3, 4, 8, 12

4.Faktor prima dari 64 adalah ….
a. 2
b. 2, 3
c. 2, 3, 5
d. 3, 5

5. Faktorisasi prima dari 24 adalah ....
a. 2 x 3 x 5
b. 2³ × 3
c.  2³ × 5
d.  2³ × 7

 

🍓Bahasa Indonesia🍓


Rangkuman : Kalimat Majemuk Assalamualaikum ananda sholih sholiha yuk kita pelajari lagi tentang kalimat majemuk. Jangan khawatir, ini tidak sulit  nak!

1. Ingat Kembali: Apa Itu Kalimat Tunggal?

Sebelum kita lanjut, mari kita ingat dulu apa itu Kalimat Tunggal.

    Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola inti, yaitu satu subjek (pelaku) dan satu predikat (kegiatan).

Contoh:

    Ibu memasak di dapur. (Subjek: Ibu, Predikat: memasak)

    Adik sedang bermain. (Subjek: Adik, Predikat: sedang bermain)

2. Apa Itu Kalimat Majemuk?

Nah, sekarang kita masuk ke topik utama.

    Kalimat Majemuk adalah hasil penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Untuk menggabungkannya, kita memerlukan sebuah "penyambung" yang disebut kata hubung (konjungsi).

Contoh:

    Kalimat 1: Ayah membaca koran.

    Kalimat 2: Ibu menyiram bunga.

    Kalimat Majemuk: Ayah membaca koran dan ibu menyiram bunga.

    Kata hubung yang digunakan adalah "dan".

Kalimat majemuk yang akan kita pelajari ada dua jenis utama:

A. Kalimat Majemuk Setara

"Setara" berarti kedudukannya sama atau sejajar. Jadi, kalimat-kalimat yang digabungkan sama-sama penting dan bisa berdiri sendiri jika dipisahkan.

Jenis-jenisnya berdasarkan kata hubung:

    Hubungan Penjumlahan/Penggabungan:

        Kata Hubung: dan, serta, lagi pula

        Fungsi: Menggabungkan dua kegiatan atau hal yang sejenis.

        Contoh: Rina menyapu lantai dan adiknya merapikan mainan.

    Hubungan Pemilihan:

        Kata Hubung: atau

        Fungsi: Memberikan pilihan di antara dua hal.

        Contoh: Kamu mau pergi ke pantai atau ke gunung?

    Hubungan Perlawanan/Pertentangan:

        Kata Hubung: tetapi, melainkan, sedangkan

        Fungsi: Menunjukkan dua hal yang berlawanan.

        Contoh: Kakak suka makan sayur, sedangkan adik tidak suka.

B. Kalimat Majemuk Bertingkat

"Bertingkat" berarti ada kalimat yang kedudukannya lebih tinggi (induk) dan ada yang lebih rendah (anak).

    Strukturnya: Terdiri dari Induk Kalimat (inti informasi) dan Anak Kalimat (penjelas). Anak kalimat tidak bisa berdiri sendiri dan berfungsi untuk menjelaskan induk kalimat.

Jenis-jenisnya berdasarkan fungsinya:

    Menyatakan Alasan/Sebab:

        Kata Hubung: karena, sebab, oleh karena itu

        Contoh: Anak itu menangis karena mainannya hilang.

            Induk Kalimat: Anak itu menangis.

            Anak Kalimat (penjelas alasan): ...karena mainannya hilang.

    Menyatakan Waktu:

        Kata Hubung: ketika, saat, sebelum, sesudah, sejak

        Contoh: Paman datang ketika kami sedang makan malam.

            Induk Kalimat: Paman datang.

            Anak Kalimat (penjelas waktu): ...ketika kami sedang makan malam.

    Menyatakan Syarat:

        Kata Hubung: jika, kalau, apabila, asal

        Contoh: Kamu akan berhasil jika kamu belajar dengan giat.

            Induk Kalimat: Kamu akan berhasil.

            Anak Kalimat (penjelas syarat): ...jika kamu belajar dengan giat.

    Menyatakan Tujuan:

        Kata Hubung: agar, supaya, biar

        Contoh: Kita harus memakai masker agar tidak tertular penyakit.

            Induk Kalimat: Kita harus memakai masker.

            Anak Kalimat (penjelas tujuan): ...agar tidak tertular penyakit.

Tips Mudah Membedakan Keduanya

Pertanyaan    Kalimat Majemuk Setara    Kalimat Majemuk Bertingkat
Bagaimana kedudukannya?    Sama penting (Sejajar)    Ada yang utama & ada yang penjelas (Induk & Anak)
Bisa dipisah?    Ya, keduanya bisa jadi kalimat sendiri.    Tidak, anak kalimat tidak bisa berdiri sendiri.
Contoh Kata Hubung    dan, atau, tetapi    karena, ketika, jika, agar

Semoga rangkuman ini membantu kalian  lebih paham, ya! Selamat belajar

Refleksi/kesimpulan : Alhamdulillah pada kegiatan pembeljaran hari ini materi Fakti dan kelipatan ,sebagian besar peserta didik dapat memahami materi dengan baik melalui penjelasan dari Guru.Beriiut dokumentasi  kegiatannya :








0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Biodata guru Nama : Rio Katmasanti,SPd.SD Pendidikan :S1 Unit Kerja : SD AL-Azhar 2 Bandar Lampung Guru Kelas : VA Jenis Kelamin : Perempuan Medsos : Instagram(riokatmasanti) Youtube (riokatmasanti)

IPAS DANN SENI RUPA

  Kamis,11 A 2025  Kamis    :  VA     السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ  Anak sholeh dan sholeha kelas VA,bagaimana kabarn...

follower

Blog Archive

Search This Blog

ALAT PEMOMPA DARAH MANUSIA (JANTUNG

ALAT PEMOMPA DARAH MANUSIA (JANTUNG

MACAM - MACAM BANGUN DATAR

MACAM - MACAM BANGUN DATAR

My Blog List

Pages

Blogger templates

Pages - Menu