Senin,15 Septenber 2025
Kelas : VA
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Anak sholeh dan sholeha kelas VC,bagaimana kabarnya di hari Rabu yang ceria ini semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat Aamiin.Hari ini kita akan melaksanankan kegiatan Sumatif harian ke 2 mata pel MTK Dan Bahasa Indonesia Seperti biasa sebelum mengerjakan soal pastikan ananda sudah melaksanakan sholat dhuha, tadarus,dan menyimak tauziah serta berdoa. Smoga ananda semua mendapatkan nilai yang memuaskan Aamiin Aamiin ya Robal Alamin.
🌼Kisi-kisi Matematika 🌼
Menentukan kelipatan bilangan suatu bilangan
Menentukan faktor dan fatlor prima suatu bilangan
Menentukan Faktorisasi Prima suatu bilangan
Mencari KPK dan FPB atara dua bilangan atau lebih
🌼 Bahasa Indonesia🌼
Tujuan Pebelajaran : Peserta didik dapat mengenali struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur
Materi : Majas
Metode Pemebljaran : play-based learning
Penjelasan majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat kalimat menjadi lebih indah, hidup, dan menarik. Dengan majas, tulisan atau ucapan kita tidak terdengar biasa-biasa saja.
Yuk, kita pelajari beberapa majas yang sering digunakan, pastinya mudah untuk dipahami!
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi membuat benda-benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat seperti manusia. Benda mati ini bisa melakukan kegiatan seperti berbicara, bergerak, atau merasakan sesuatu, persis seperti kita!
Ciri-ciri:
Ada benda mati.
Benda mati itu melakukan kegiatan seperti manusia.
Contoh:
Angin berbisik lembut di telingaku. (Angin tidak bisa berbisik, yang bisa berbisik adalah manusia).
Pena itu menari-nari di atas kertas. (Pena tidak bisa menari, yang bisa menari adalah manusia).
Ombak di laut saling berkejar-kejaran. (Ombak tidak bisa berlari dan berkejaran, itu kegiatan anak-anak).
Jam dinding di kamarku terus berteriak mengingatkanku untuk segera bangun. (Jam dinding tidak bisa berteriak).
2. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang sangat kuat atau hebat, kadang terdengar tidak masuk akal, tapi justru itu yang membuatnya seru!
Ciri-ciri:
Pernyataannya terdengar sangat berlebihan.
Tujuannya untuk membuat sesuatu terasa "wow" atau "sangat".
Contoh:
Suara nyanyiannya menggelegar membelah angkasa. (Suara manusia tidak mungkin bisa membelah angkasa).
Setelah berolahraga, keringatnya membasahi seluruh lapangan. (Keringat satu orang tidak mungkin sebanyak itu).
Tugas dari Bu Guru menumpuk setinggi gunung. (Tugas tidak mungkin benar-benar setinggi gunung, ini artinya tugasnya sangat banyak).
Kakak berlari secepat kilat untuk menolong adiknya yang jatuh. (Tidak ada yang bisa berlari secepat kilat).
3. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi tidak menggunakan kata pembanding seperti 'bak', 'laksana', atau 'seperti'. Majas ini menggunakan kata lain yang memiliki kemiripan sifat.
Ciri-ciri:
Membandingkan dua hal yang berbeda.
Tidak ada kata-kata pembanding (seperti, bak, laksana, bagaikan).
Contoh:
Raja hutan itu sedang mengaum dengan keras. (Raja hutan yang dimaksud adalah singa).
Jangan lupa membaca ya, karena buku adalah jendela dunia. (Buku diumpamakan sebagai jendela untuk melihat dunia).
Ibu selalu bilang aku adalah bintang di hatinya. (Bintang di hati artinya orang yang paling disayang dan berharga).
Dia dikenal sebagai kutu buku di kelas kami karena selalu membaca. (Kutu buku artinya orang yang sangat suka membaca).
Majas perumpamaan juga membandingkan dua hal, tetapi majas ini menggunakan kata-kata pembanding. Jadi, kita bisa langsung tahu kalau kalimat itu adalah sebuah perbandingan.
Ciri-ciri:
Membandingkan dua hal yang berbeda.
Menggunakan kata pembanding: seperti, bagaikan, laksana, bak, ibarat.
Contoh:
Wajahnya bersinar terang bagaikan bulan purnama.
Semangatnya untuk meraih cita-cita keras seperti baja.
Senyumannya manis laksana madu.
Setelah ditinggal ibunya, rumah itu sepi seperti kuburan.
Majas ironi adalah gaya bahasa sindiran halus yang menyatakan sesuatu yang bertentangan atau berlawanan dengan kenyataan sebenarnya, digunakan untuk mengkritik, menyindir, atau mengolok-olok dengan cara yang tidak langsung. Berbeda dengan sarkasme yang kasar, ironi menyampaikan makna yang berlawanan melalui kata-kata yang halus, namun tetap menimbulkan kesan sindiran.
Ciri-ciri Majas Ironi
- Pernyataan Berlawanan dengan Fakta: Apa yang diungkapkan sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada.
- Sindiran Halus: Digunakan untuk menyindir secara halus dan tidak terang-terangan.
- Penyampaian Berlawanan Makna: Mengungkapkan makna yang berbeda dari makna sebenarnya.
- Tujuan Mengkritik: Digunakan untuk menyampaikan kritik atau ketidakpuasan dengan cara yang tidak kasar.
- Contoh-contoh Majas Ironi
- "Cantik benar wajahmu malam ini dihiasi dengan lipstik merah yang menyala-nyala" (padahal wajahnya sangat jelek, dikutip dari edukasi.okezone.com).
- "Suaramu merdu sekali sampai si oyen terbangun dan pindah tidur di kebun" (padahal suaranya sumbang, dikutip dari iNews.ID).
- "Kotaku indah sekali, sampah-sampah berserakan di mana-mana" (padahal kotanya kotor dan tidak indah, dikutip dar
0 comments:
Post a Comment